SEMANGAT PEJUANG KANKER

"Suster, Adit mau meninggal, ya?"
" Suster, Icha sudah gak kuat lagi....Icha sudah capek, Suster...."
" Suster, kenapa aku masih sakit? Kenapa aku belum bisa pulang?"

Tiba-tiba saja pertanyaan-pertanyaan itu terngiang-ngiang di pikiran saya. Ya, pertanyaan-pertanyaan tersebut sering diajukan oleh malaikat-malaikat kecil saya di rumah sakit di sela-sela saya sedang memberikan perawatan ke mereka.
Ingin saya menangis dihadapan mereka saat mendengar setiap pertanyaan dan pernyataan mereka. Namun, saya tidak boleh terbawa suasana. saya harus mampu menguasai perasaan saya. Saya harus kuat. mereka memang bukan anak-anak saya, mereka juga bukan keponakan-keponakan saya namun perasaan ini selalu saja terenyuh jika menghadapi mereka.

Saya adalah seorang Perawat di salah satu Rumah Sakit di Jakarta. Saya bekerja di ruang anak yang seluruhnya menderita kanker. Mereka harus dirawat di Rumah Sakit selain untuk menjalani program pengobatan kanker (Operasi, Kemoterapi dan Radioterapi) juga karena mereka masih dalam program perbaikan kondisi umum mereka. usia mereka pun beragam mulai dari usia 8 bulan sampai 18 tahun. Selama saya merawat mereka, banyak pelajaran hidup yang didapat. bagi saya mereka adalah  pejuang. Begitu juga dengan orangtua mereka. Perjuangan mereka dimulai sejak awal terdiagnosa sampai selesai pengobatan.

Pada awala terdiagnosa kanker, orangtua mereka tentu sangat syok. Terkadang tidak sedikit diantara mereka yang terisak disamping anak mereka yang sedang tidur. Bahkan ada juga diantara mereka yang hanya diam terpaku seperti bingung dalam mengambil keputusan saat diminta persetujuan operasi anak mereka oleh dokter. Mereka hanya mampu menangis berurai air mata. Sering mereka mempertanyakan beberapa pertanyaan yang sering membuat saya menangis setelah jauh dari kamar mereka.
"Suster, Adit mau meninggal, ya?"
" Suster, Icha sudah gak kuat lagi....Icha sudah capek, Suster...."
" Suster, kenapa aku masih sakit? Kenapa aku belum bisa pulang?"
 Namun, kondisi tersebut tidak lama. Berkat dukungan dari Dokter, Perawat, termasuk para Survivor kanker mereka mulai menguatkan diri. Mereka sangat yakin ini adalah kehendak Tuhan Yang Maha Esa yang harus mereka jalani. Mereka selalu berharap keajaiban akan datang untuk anak mereka. Mereka selalu berdoa untuk kesembuhan anak mereka. 

Pada saat menjalani pengobatan, semua saling menguatkan. Bagi pasien dan orangtua semua yang ada di Rumah Sakit adalah keluarga mereka. Mereka saling bercanda, berdiskusi, bahkan berduka mereka selalu bersama. Mereka saling menguatkan, memberikan support, dan membantu dalam hal apapun. Pada saat salah satu anak sedang tidak boleh main dan turun dari tempat tidur, anak yang lain mengunjunginya. Pada saat ada yang sedang membutuhkan donor darah, orangtua yang lain mendonorkan darahnya, bahkan saat ada yang meninggal dunia mereka saling memberikan support tidak hanya sampai jenazah dibawa kerumah namun beberapa hari berikutnya ada yang tetap melayat dan berkunjung kerumah almarhum/almarhumah. Saya dan teman-teman sejawat di ruangan sangat bangga terhadap mereka. Mereka sangat menginspirasi, tetap kuat dan solid dikondisi apapun.

Setelah mereka selesai pengobatan, mereka tidak putus silaturrahmi. Mereka tetap saling menghubungi, memberikan support dan tidak jarang memberikan donatur untuk teman-teman seperjuangan mereka. Sedih, mengharukan dan juga bangga terhadap mereka. 
" Suster, saya pernah berada di posisi mereka....Saya tahu bagaimana perasaan mereka dan tahu apa yang mereka butuhkan. Izinkan saya berbagi bahagia dengan mereka...."
 Itu salah satu ungkapan yang pernah disampaikan kepada saya saat izin mengunjungi teman-teman seperjuangan mereka.

Ya, Allah...Berikanlah mereka kondisi terbaik menurut Engkau,
Ya, Allah...Kuatkanlah mereka dan berikanlah ketabahan serta kebahagiaan di dunia dan Akhirat.
Semoga pejuang-pejuang kanker baik yang masih bertahan dan yang sudah tiada dapat terus membagi semangatnya baik untuk teman seperjuangannya ataupun orang-orang disekitar mereka.
Aamiin.....

KEEP FIGHTING, CANCER FIGHTER!!!!!!


@Vera@

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nutrisi pada ibu post partum

DUTA BUKU "MEROKOK = EGOIS"

STUDI KASUS ASKEP OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL