DUTA BUKU "MAKNA SEBUAH KESETIAAN"

Makna sebuah kesetiaan

Siapa yang tidak menyukai kesetiaan. Namun, apakah semua juga suka menjalaninya?
Secara normal, bagi yang tidak suka dikhianati pasti akan setia. Namun kenyataannya saat ini tidak seperti itu. Walaupun banyak yang tidak suka dikhianati pernah juga tidak setia.
Sebenarnya apa arti dari setia. Apakah cukup dengan tidak berkhianat atau ada yang lebih detail lagi?
Menurut kamus setia berarti berpegang teguh pada janji, pendirian, patuh dan taat.  Ada yang berpendapat bahwa setia adalah tidak pernah melakukan pengkhianatan atau berkata bohong.  Dalam sebuah hubungan akan sangat menyakitkan jika ada sebuah pengkhianatan.
Baik yang disengaja ataupun tidak tetap saja berdampak kurang baik bagi kedua pihak.
Banyak ketidak setiaan yang terjadi saat ini. Antar anggota partai, bawahan keatasan, anggota organisasi, pertemanan sampai hubungan antar suami dan istri. Banyak factor yang menyebabkan ketidak setiaan terjadi. Rata-rata disebabkan karena kurang harmonisnya hubungan tersebut sehingga mencari yang lebih sepaham dan membuat nyaman. Namun, apakah kesetiaan terhadap orang lain harus mengorbankan kesetiaan pada diri sendiri atau harus berlawanan dengan kata hati?
Apakah seorang pegawai harus mengalahkan kata hatinya hanya untuk tetap setia keatasannya? Inilah bentuk dari kesetiaan. Dalam kesetiaan dibutuhkan pengorbanan. Sekalipun kecil, pengorbanan diperlukan dalam perwujudan kesetiaan. Berkorban waktu, tenaga, materi sampai perasaan. Pengorbanan yang dilakukan, tentu lebih prioritas dilakukan terhadap pasangan. Sampai ada sebuah kejadian dimana seorang wanita harus memilih antara pekerjaan dan keluarganya.  Jika prioritasnya keluarga, tentu kesetiaan terhadap perusahaan dipertanyakan. Namun sebagai wanita, fitrahnya adalah mengurus rumah tangga. Sehingga pilihan keluarga sebagai prioritas tidak akan mengurangi penilaiannya sebagai individu. Namun apapun pilihannya tetap dikembalikan ke individu yang mengambil keputusan.
Selain pengorbanan, dalam kesetiaan juga dibutuhkan komitmen.  Tanpa komitmen yang kuat, kesetiaan akan dipertanyakan. Sebagai perusahaan yang tidak mempunyai komitmen dalam bentuk kontrak kerja yang tidak jelas, tentu akan banyak ditinggalkan oleh karyawannya. Bukan karena karyawan yang tidak loyal, namun komitmennya yang tidak jelas dan tidak membuat nyaman. Berbeda jika dalam sebuah pernikahan. Komitmen yang sudah disepakati dalam akad nikah tentunya harus juga dipatuhi sampai akhir hayat. Ketidakpatuhan dalam komitmen, lebih baik dibicarakan daripada harus melakukan sebuah pengkhianatan.
Apapun alasannya dan apapun permasalahannya sebuah penkhianatan akan merugikan pihak yang dikhianati. Untuk menghindari kejadian ini, komitmen dan perjanjian yang dibuat haruslah dipahami dan disepakati oleh kedua belah pihak. Jika ada yang tidak dipahami dan tidak disetujui akan lebih baik dibicarakan di awal. Ini untuk menghindari terjadinya ketidaknyamanan yang dapat menimbulkan pengkhianatan.
Bagaimna dengan kesetiaan yang dipaksakan? Apakah ini baik? Untuk penilaian ini dikembalikan kepada masyarakat yang menilai. Karena hanya Allah swt yang berwenang menilai tentang ini. Sebagai masyarakat, hanya dapat melihat, suatu hubungan yang terjaga dengan baik dilihat dari segi keutuhan dan kebersamaannya.
Tidak adil rasanya menilai hanya dari satu sisi tanpa melihat alasan yang lain. Seperti yang sudah dibahas diatas bahwa dalam kesetiaan didukung oleh beberapa factor. Sehingga harus dilihat dari factor-faktor inilah untuk menyakan individu baik atau tidak.
Makna kesetiaan juga tidak hanya identic dengan sebuah pengkhianatan namun juga  komitmen dan kesepakatan dimana semua saling mendukung dan berhubungan. Pengkhianatan tidak akan terjadi jika sejak awal terdapat komitmen yang jelas dan pasti . pasrah terhadap suatu keadaan tanpa berusaha melakukan perbaikanpun akan dapat memicu ketidaksetiaan. Sehingga semua pihak harus mampu mengidentifikasi setiap permasalah yang mincul dan harus segera dicarikan solusi. Sehingga komitmen tetap terjaga dan tidak perlu dilakukan sebuah pengkhianatan.
Seseorang yang melakukan pengkhianatanpun jika ditanya terkait alasan melakukan hal tersebut pasti karena adanya ketidaknyamanan ataupun tidak adanya komitmen untuk memberikan solusi pada setiap masalah yang ada.
Kuncinya, setiap hubungan yang tercipta wajib dibentuk dengan niat baik membuat sebuat komitmen yang wajib dilaksanakan kedua pihak tanpa kecuali dengan pengorbanan yang diberikan demi keberlangsungan hubungan yang nyaman dan stabil. Sehingga tidak ada lagi ruang untuk melakukan kesalahan dan hal buruk lainnya.


Bogor, 29 Juni 2019
@vsp_77@  






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nutrisi pada ibu post partum

DUTA BUKU "TAKUT MENUA"

DUTA BUKU "MEROKOK = EGOIS"